Thursday, December 22, 2005

My Indonesia: Where Is Indonesia …?

[Nirwana]

Ketika aku berada di bandara Los Angeles di perjalanan pulangku ke Jakarta, aku menelusuri papan informasi tentang lokasi counter dari tiap agen penerbangan. Saat itu aku berusaha mencari Singapore Airline, karena saya menggunakan jasa mereka untuk penerbangan dari LA ke Jakarta via Singapura. Saya menemukan agen penerbangan dari Malaysia, Thailand ataupun Filipina… but where is my Garuda Indonesia?

Ketika berada di gate 117 untuk menunggu penerbangan SQ-152, saya menemukan banyak orang Indonesia sebagai penumpang penerbangan tsb, bahkan saya bersebelahan dengan seorang mahasiswi Graphic Design dari Indonesia!!! Bayangkan, Negara-negara di Asia Tenggara yang (jauh) lebih kecil dari Indonesia, agen penerbangannya dapat hidup dan menguntungkan sedangkan Garuda Indonesia begitu merugi.

Jika kita melihat bagaimana perilaku manusia Indonesia, memang sungguh menyedihkan – bagaimana kita membanggakan produk asing daripada produk dalam negeri (jauh berkebalikan dengan rakyat Cina, sehingga susah untuk mendapati produk Sony dibandingkan produk Konka, sebagai contoh). Dan perusahaan asingpun menggunakan hal itu dengan menyampingkan Indonesia di berbagai produknya.

Hal ini bisa dilihat di Indovision yang lebih bangga membiarkan teks alih bahasa Malaysia dibandingkan bahasa Indonesia, atau anda pergi ke http://www.palm.com/ dan anda tidak menemukan Indonesia di sana. Masih banyak contoh lagi, bagaimana perusahaan kita atau perusahaan asing mengabaikan bangsa yang besar ini (yang kebetulan pemimpinnya secara umum berjiwa kecil dan kerdil).

Where is Indonesia? It is deep down in my heart and I’m proud of it.

What’s next? Kita sebagai warga dari bangsa yang besar dapat melakukan berbagai cara untuk andil meresponse hal tersebut. Salah satunya memboikot produk mereka bila masih ada alternatif, saya tidak mengganti Palm Tungsten saya dengan produk Palm yang lain. Kita tidak perlu menonton Indovision … dan saya yakin kita tetap hidup.

Seharusnya Pemerintah mewajibkan di setiap iklan untuk mencantumkan kalimat “Produk Indonesia” untuk setiap produk dengan 50% nilainya dari hasil rakyat Indonesia dan mencantumkan “Produk Indonesia Asli” untuk setiap produk dengan 80% nilainya dari hasil rakyat Indonesia.

No comments: