Sunday, December 04, 2005

My Indonesia: sederhana dan kebanggaan

[houston] december 3


yudhoyono muda yang sederhana dan membanggakan.

bayangkan dengan pengeluaran yang harus dilakukan sebuah negara yang bangkrut, seandainya mata uang kita - kita rubah dari IDR (Indonesian Rupiah) menjadi UMR dengan konversi sekarang, 1 UMR sekitar 900,000 IDR (untuk propinsi Jakarta). Sedang definisi UMR bisa kita buat atau seharusnya sebagai satu nilai atau harga dimana keluarga sederhana bisa menghidupi anggota keluarga yang lain dengan normal, yang bermakna bisa menyekolahkan anaknya di SD Negeri, ke dokter puskesmas dengan menggunakan kendaraan umum, dsb dalam SEBULAN.

dari daftar berikut ini, kita akan mendapati negara yang bangkrut tetapi pemimpinnya tidak merasakannya, bayangkan:
- biaya telekonfrens dalam sehari: 500juta IDR/hari ( 555 UMR)
- gaji 500 anggota dpr dalam sebulan: 20000juta IDR/bulan ( 22222 UMR)
- gaji & benefit presiden & wapres: 200juta IDR/bulan ( 222 UMR)
*angka diatas adalah sekedar simulasi

dari tiga contoh tersebut, kita harus membacanya seperti ini, bahwa:
- keperluan untuk koordinasi sehari sang presiden setara untuk menghidupi 555 x 5 orang = 2775 orang dalam sebulan

- gaji anggota dpr digunakan untuk 2,500 orang keluarganya sebulan setara dengan 110,000 orang dalam sebulan) atau gaji dewan setara 45 UMR

- gaji presiden dan wapres untuk 10 orang sebulan setara dengan 1,100 orang dalam sebulan atau gaji mereka setara dengan 110 UMR

suatu perbandingan antara siang dan malam, antara bumi dan langit. Karena gaji mereka didapat dari hasil pajak yang dikutip dari setiap masyarakat, kita harusnya menuntut kewajaran dan sewajarnya.

seandainya spirit yudhoyono muda terpatri dipemerintahan sekarang, mungkin kita SEMUA lebih makmur dan lebih mulya. Yang terjadi sekarang, kata SEMUA tidak kita dapati.

Para pemimpin seharusnya lebih mudah untuk masuk sorga, bukankah salah satu janji orang yang masuk sorga adalah menjadi pemimpin beramanat. Sudah banyak contoh di kisah sahabat rasul, yang pemimpin itu lebih sederhana dibanding yang dipimpin - karena takut akan ancaman tidak hanya seumur hidup tapi selamanya dan janji sorga dari Sang Khalik.

No comments: