Monday, March 21, 2005

World: Ilegal Logging - Sink the World Together

March 21 - [Java Sea] - Indonesia as the tropical country, the Lord gives huge variety of trees and animals live in islands of Indonesia. But this is not only for Indonesian sake only, it is for "the whole" world community - you cannot take a breath when something happen in your lung or on this context the world is dying when you let the tropical forest dying. It is Indonesian government business (at the most) but any failure or lack from their action will threat the healthiness of our future grandchildren. Everyone has a role to stop this, by not or minimize using any wood product. I start to use metal or industrial product for my home architect, with very minimal of wood. Let shine the world together and don't let sink the world ...

I am disappointed when realized how many million cubic meters of wood logs have been transported out side of Indonesia - how many trees have been cut down in Papua and Kalimantan - how many animals have been impacted or death. It is dissapointing ... not only about million dollars business but million live business in the future. I am very dissapointed for every one who have shortsight, who have greedy mind - Indonesian, Malaysian or Chinese business (read: thieve) men.

We can contribute by doing our role - and it should not start from any one else but us, our family. It starts from avoiding use of wooden material. It starts from campaigning to our close friend on this issue. It starts from complaining to our government. It starts from us, it starts from now.

Let's start the world shining for our future generation and do not let the world sinking.

Search Popdex:

My Indonesia: Jika Aku Presiden - Pemberantasan Korupsi

20 Maret 2005, sudah lebih dari empat bulan Indonesia memiliki pemerintahan baru, SBY dan JK, tetapi selama itu juga tidak ada tindakan tegas terhadap koruptor. Indonesia sebagai negara terkorup, tetapi gagal untuk menangkap koruptor - persis sama dengan mencari orang miskin di Indonesia. Koruptor, korupsi, si miskin ... benar kita rasakan tetapi tidak dapat ditemukan (oleh pemerintahan baru ini).

Seharusnya, SBY dan JK mendeklarasikan tahun bebas korupsi dan itu dimulai dari diri sendiri. Mereka juga harus mengembalikan kekayaan (jika ada) yang tergolong abu-abu atau jelas dari cara yang tidak halal. Mudah saja, mereka melakukan perhitungan (hisab) kekayaan mereka sendiri - dengan gaji sekian, warisan sekian, hasil usaha dari modal sendiri sekina dan pengeluaran sekian, cukupkah untuk menyekolahkan anak ke USA, ke Bandung dsb. Seandainya ada kelebihan, sungguh itu adalah milik si Paijo yang harus berlapar-lapar tidak mendapat cukup makan atau si Ucok yang harus berhenti sekolah karena tidak mampu. Dana/kekayaan tersebut menjadi milik negara, dan mereka mendapatkan ampunan sementara.

Kemudian, mereka memberi tenggat waktu dua-tiga bulan ke depan, untuk para koruptor melakukan hal yang sama dan mengembalikan harta/kekayaan kembali ke negara dan rakyat sebagai pemilik sejati. Setelah tenggat waktu, tim anti korupsi yang tetap menemukan penyelewengan akan melakukan sidang dengan cepat - jika seseorang tidak dapat menjelaskan asal harta kekayaan, dan nilainya melebihi dari 1milyar hukumannya hanya satu - hukuman tembak. Jika hasilnya berkata sebaliknya, atau jumlah selisih adalah kurang dari 1milyar, ybs harus mengembalikan harta/kekayaan tsb dan mendapatkan ampunan tetap.

Search Popdex: