Tuesday, July 31, 2007

[kid] akhirnya ziddanne lahir



rspi - minggu kliwon 22 juli 2007, 17:17

telah lahir anak keempat kami dengan selamat, setelah beberapa hari menginap di rumahsakit rspi kamar 3322. cerita bermula di jumat 10:30 malam ketika istri mulai merasakan sakit dan segera saya bawa ke rumahsakit bersama dengan oki. setelah dicek di ruang kebidanan istri diberi obat-obatan.

akhirnya setelah menunggu satu setengah hari, dokter memberi infus untuk induksi pada minggu siang dan beberapa saat kemudian istri mulai merasakan konstraksi dan akhirnya pada jam 17:17, ziddanne (arab: ditambah) terlahir di dunia dengan segala perjuangan dan sukacita. selama itu saya menunggu di samping istri memberi semangat dan doa, serta mengabadikan saat menegangkan dengan canon e350d dan nokia e61i.

dr kandungan: dr karmini
berat bayi: 3.280 kg
tinggi: 50cm

Sunday, July 22, 2007

[opini] bonsai dan pedang

rspi kamar 3322, juli 2007

menjelang kelahiran zidan (atau amira) nama calon anak ke 4, yang lebih heboh dibanding kelahiran zaki, noval dan oki, aku teringat tentang kiat mendidik seorang bayi menjadi dewasa.

bermula dari kisah sang rasul s.a.w yang melarang seorang ibu menghardik anak bayinya ketika sang bayi membasahi baju sang negarawan s.a.w yang digendong dengan mengatakan bahwa setiap hardikan atau amarah akan membekas sebuah luka di hati sang bayi.
Kisah ini mengingatkan kita bahwa membangun akhlak selayaknya dimulai dari bayi. Hardikan, kekerasan akan membangun anak kita dengan bangunan yang penuh luka di hatinya, sedangkan kelembutan dan kasih sayang akan menetapkan sifat lembut sang bayi terpatri di dalamnya.

jika anak senantiasa dididik dengan kelembutan dan budi pekerti niscaya akan membangun suasana nyaman berperilaku dengan kelembutan budi pekerti. jika kita penuhi dengan teriakan dan amarah, niscaya sang anak akan terbiasa dan berperilaku (lebih) kasar --- kita dalam proses menempa budi halus bayi menjadi keras setajam pedang. lunak besipun menjadi keras ketika dipanaskan, ditempa dan didinginkan, begitu jugalah sifat anak kita.

mendidik anak perlu kiat bagai membuat sebuah bonsai. bonsai dibuat ahlinya dengan penuh kasih dan ketelitian, tentulah dirangkai ketika pohon itu masih bisa dibentuk. begitu jugalah mendidik (membentuk) anak, penuh kasih dan ketelitian serta sejak dini. membentuk anak ketika menginjak usia belasan tahun mungkin akan menghadapi kesulitan ketika sifat dan perilaku terlanjur terbentuk. jika terlambat, kita akan menghadapi dua kemungkinan; semisal di bonsai apakah dahannya yang patah atau kita tak kuat lagi. ketika merangkai, rencana dan akhir bentuk sebuah bonsai sudah terbayang. kapan harus memotong, memangkas atau mengatur saja, begitu juga mendidik anak - bagaimana memadukan empati (halus) dengan ketegasan (keras).

akhlak dan budi pekerti atau nilai-nilai lainnya merupakan nilai absolut, misalnya nilai seorang anak harus menyayangi dan menghormati orangtuanya, tetapi bagaimana mengekspresikan bisa banyak cara dan berbeda zaman berbeda cara. kita mengarahkan sebagaimana busur terhadap anak panahnya, tanpa menjadikan apa yang kita rasakan atau alami sebagai panutan hanya sekedar menambah wawasan sang anak panah. aturan atau metode yang kita rasakan sudah tentulah sudah kadaluarsa bagi sang anak yang memiliki dunianya sendiri, tetapi akan memberi wawasan atau nilai tanpa mengajarkan bagaimananya.

dunia anak kita jelas lebih sulit dan berat dibandingkan perjalanan orang tuanya. tetapi nilai-nilai jujur, empati, syukur, tegas atau etos akan menjadikan anak kita siap bersaing dengan jalur hidupnya kelak.

sang anak akhirnya lahir pada minggu kliwon, 22 07 07 pada jam 1717.