Wednesday, December 28, 2005

My Family: ... and the winner is [2]

mas Zaki & kak Noval di Bali Cliff Hotel - Jul 2004 yl
[Nirwana]

Aku mendapatkan hadiah dari my heroes, mas Zaki dan kak Noval.

Zaki memberikan hadiah dengan peningkatan ranking di kelas setelah berusaha dengan giatnya. Ranking bagi kami sekeluarga adalah hanya sebagian indikasi performan saja, bukan sebuah tujuan - proses dan usaha adalah bagian utama. Enam bulan yl, ketika Zaki menerima rapor dan mendapati berada di ranking 30 --- dia terlihat agak menyesal, tanpa kami menambahi beban dengan menyalahkan.

Biasanya aku ajak diskusi sembari aku duduk dikursi dan dia duduk di pahaku sambil bersandar di pundakku.

"Kenapa sedih, sayang?"

"Papa khan tahu, ranking mas Zaki jelek? Ranking 30!", ujarnya.

"Tapi, khan mas Zaki sudah berusaha ... sudah belajar ...", jawabku

"Mas Zaki kurang tekun, kali pa ..."

"Mas Zaki sudah tekun, mungkin teman mas Zaki lebih tekun lagi, kali" masih berusaha menghibur dan memotivasinya.

Lanjutku, "kalow mas Zaki lebih tekun, ranking 20 bisa nggak?" Aku berusaha membuat target yang masih dapat dicapai tanpa membebani pikirannya.

"Bisa, kali pa"

Enam bulan berikutnya, dia menjawab janjinya dengan lompatan 24 ranking di atasnya. Ranking 5, dan kuhargai perjuangan dia dan ketekunannya. Kemudian, di rumah aku panggil adik-adiknya untuk mengadakan seremoni kecil-kecilan, kubacakan piagam penghargaannya dan membiarkan dia menebak apa gerangan. Dia begitu girang dan bahagia setelah mengetahui isinya. Kami berfoto bareng dengan mas Zaki memegang piagamnya.

Melihat kakaknya mendapatkan ranking, Noval adiknya menangis, karena sebelumnya dia mendapatkan ranking 26! Dia tidak menjawab, ketika ditanya kenapa menangis.

"kak Noval, inget ketika menjadi runner-up juara umum khan. Bagaimana rasanya diumumkan di depan upacara kemaren?". Tanpa jawaban aku tahu dia sudah membayangkan perasaan sebagai pemenang dan bisa menjadi pemenang.

"Papa yakin kak Noval dapat seperti atau lebih dari mas Zaki. kak Noval khan sudah membuktikan". Sekedar meyakinkan kemampuannya jika ada usaha dan kemauan.

"mas Zaki, semester lalu bahkan lebih jauh di bawah - ranking 30 - jadi kak Noval ranking 26 sekarang, bisa lebih bagus lagi di semester depan".

Aku berusaha menanamkan pikiran positif, saya tidak memarahi mereka tapi memotivasi. that's our role as parents... mereka bagaikan anak panah masa depan, sedangkan kita hanyalah busur masa lalu tempat berpijaknya sang anak panak melesat jauh ke depan (narasi bebas dari salah satu puisi Kahlil Gibran). Akhirnya, kita akhiri dengan teriakan "saya bisa... saya bisa".

foto mereka ketika itu (to be posted later)


Noval dengan tiga piala dari kejuaraan renang - sebagai juara umum kedua




Zaki dengan sertifikat juara 5 di kelasnya

Sunday, December 25, 2005

World: Weird Pictures taken by me

… taken in Bogor Botany Garden “means this lady has received approval from the chief of the garden?” The announcement said "Forbidden to sale any goods in this area except approval from chief of botany garden is granted"




... who said Bill Gate found multi tasking job, this guy found it - reading while waiting traffic light on motor cycle. Taken on some where in shanghai street





… taken in Shanghai - Nanjing Street “this shop means very much different for Indonesian”



to be posted later
… taken in Cengkareng Airport “is this to help or squeeze TKI’s wallet”

Me: … my reading book [1]

[Raffles Lounge at Changi Airport]

My current reading book is “One Minute Manager” written by Ken Blanchard and Spencer Johnson. The book is interesting one and applicable for day to day life from to be a good (effective) parent up to be a good (effective) manager. Ken and Spencer make this book easy to read by story telling heavy book – so it is like converting text book into easy reading book.

I’ll post my mind map of this book once I have completed this book.

Good for parent to manager, small book to bring during traveling.

My Indonesia: Tsunami – Padang – Emergency Response

[Raffles Lounge at Changi Airport]

Saya membaca edisi terakhir Time di Raffles Lounge – Bandara Changi Singapura, di perjalanan pulang ke Jakarta akhir minggu yl. Di salah satu artikelnya “Living in Fault Line” dan dalam rangka memperingati setahun kejadian super dahsyat tsunami pada tanggal 26 Desember nanti. Di sini Time mengulas tentang efek domino yang (mungkin) akan terjadi di patahan antar dua lempeng raksasa, setelah kejadian besar di Desember tahun lalu dan awal tahun ini.

Ancaman terjadinya bencana Tsunami, sekarang bergeser ke arah Selatan yakni kota Padang. Time mengambil pendapat seorang geologis Amerika, Kerry L (I’m not so sure his last name), yang telah menganalisa kemungkinan terjadinya benturan besar antar dua lempeng tersebut di daerah perairan antara kepulauan Mentawai dan kota Padang. Walaupun, kejadian tersebut bisa terjadi dalam sekala hitungan tahun bahkan 50 atau ratusan tahun ke depan, tetapi kemungkinan korban sangatlah besar untuk kota Padang. Dari hasil penelitiannya, Padang di huni sekitar satu juta orang dengan kemungkinan 50% dari penduduknya terimbas atau terjangkau oleh sapuan gelombang (sekitar 4meter). 500 ribu penduduk!!!

Berikut adalah pendapat pribadi saya, bahwa saya cukup puas ketika membaca rencana pelaksanaan pelatihan tanggap darurat (emergency drill) yang dilakukan minggu ini di kota Padang yang melibatkan ribuan penduduk dan di dukung oleh Menteri Ristek. Cukup memuaskan sebagai skenario awal untuk pengadaan prosedur tanggap darurat terhadap bahaya Tsunami.

Pemerintah seharusnya juga menyediakan tempat yang cukup tinggi sebagai muster point untuk disetiap daerah, dan pada pelaksanaannya tim harusnya mengevaluasi waktu rata-rata dan paling lama yang diperlukan untuk menuju dan sampai di muster point tersebut. Muster point dan emergency response plan merupakan suatu keharusan yang dimiliki di setiap daerah dengan ancaman bahaya alam seperti tsunami atau ancaman gunung berapi. Tingkat kesadaran dan kompetensi dari penduduk, bisa ditingkatkan dengan pengadaan emergency drill setiap tahun dan penyuluhan.

Emergency response plan, seharusnya juga meliputi pengadaan tenaga dan prasarana sesudah bencana terjadi. Sehingga respon yang lambat terhadap kejadian di Aceh tidak terulang lagi dan kita bisa menghindari/mengurangi jumlah korban. Apabila pemerintah pusat mengharuskan setiap kabupaten memiliki tim dan sarana penunjang untuk tanggap darurat, ini akan sangat membantu dalam menghadapi bencana tingkat propinsi ataupun skala nasional. Misalnya, dengan pengadaan tim sukarelawan yang terdiri dari sejumlah ahli/praktisi di masing-masing disiplin yang diperlukan (misalnya, medis, jasa boga, agamawan dsb) untuk setiap sekian ribu penduduk. Setiap kabupaten juga harus melengkapi dengan body bag, ransum makanan, dsbnya untuk setiap sekian ribu penduduk. Sehingga jika diperlukan, misalnya, suatu kejadian di Papua, kabupaten di Papua langsung dapat bereaksi membantu melakukan tanggap darurat (one hour response), Propinsi sekitar juga langsung dapat membantu (six hour response) dan Propinsi yang lain membantu dengan respon yang lebih lama.

Tetapi ketika membaca berita di Time tersebut, yang sangat menyentak adalah persepsi mereka terhadap Indonesia:
Even by Indonesia’s chaotic standards, 2005 was a tough year. First came the gargantuan task of cleaning up and rebuilding after the tsunami – a job rendered more challenging by incompetence, bureaucracy and corruption.

Persepsi bahwa kita adalah tidak mampu, birokrasi dan korupsi – hanya bisa dilawan dengan langkah pasti. Persepsi tidak bisa dilawan dengan silat lidah, tetapi kita harus menunjukkan bahwa kita mampu, merespon tanggap darurat dengan segala kedaruratan (tanpa birokrasi) dan tidak mencuri hak korban walau sesuap nasi.

Buktikan bahwa kita bisa!!!

Thursday, December 22, 2005

World: Bush the Beast

[Nirwana]

Who’s the most destructive people on earth in this century? Every one will directly point to bin Laden or Zarqawi as the most destructive people. You are wrong and very big wrong … bin Laden with his pale face and limited resource in his hand and all of his counter part have only made a significant attack on the 9/11 to Washington DC and New York, which caused 3,000++ fatality and hundreds of injuries. Before and after this aftermath, the fatalities may not exceeded on hundreds of people.

Forgive me, I did not meant to calculate the victims only by a number. For me, a killing one human life is like killing all the human in the world altogether and a help for one human life is like helping all the human in the world (as stated in one of hadith of the Prophet Muhammad pbuh).

(With no clear calculation or base for this assumption) I assumed that those gentlemen may have made about six thousands fatalities in their campaign around the world for their own reasons. Wow, this is really significant numbers.

How about this President George W. Bush. He stated on his latest speech related to Iraq war, that the victims may exceed around 30 thousands fatality and still growing. The number of arrested suspects during his campaign of “anti-terror” was about 84 thousands suspects and one fifth are still on the jail. His soldiers have been killed or injured in this base-less war, two thousands fatality and thousands injuries --- the records are growing. How about victims in Afghanistan? I cannot imagine the destructive of his decision impacting on hundred thousands people. The basis or reasons to do the war, was so baseless and the threat to the world is growing, after Afghanistan, Iraq and he threatened Iran, Sudan, Libya, North Korea and Syria as the next targets.
Are his eyes so blind, to see kids are suffering from injuries – are his ears so deaf, to hear parents are crying to kids’ wounds – is his heart so cool or he may not be human.

How about this duo George Bush – the casualty records of this son-and-father president may lead them as the most destructive family around the world. What they have used to kill people – just named it: depleted uranium weapon, phosphor or napalm chemical weapon. They have not killed their today’s enemy but beyond by reducing the quality of life of survive people due to uranium or chemical waste. If this is counted in our consideration, this gentlemen shall be taken responsibility for killing more than millions people for their direct and in-direct acts. Remember, when the old Bush declared first war in the gulf and followed by embargo to Iraq, this decade created hundreds thousands Iraqis kids were dying on mal-nutritious due to lack of foods and medicine.

That’s the reasons why I posted those “Bush the Beast”. Who’s the most destructive people on earth? Who’s the most destructive family on earth? Hope you can easily and clearly answer those questions. I believe you do.

My Indonesia: Where Is Indonesia …?

[Nirwana]

Ketika aku berada di bandara Los Angeles di perjalanan pulangku ke Jakarta, aku menelusuri papan informasi tentang lokasi counter dari tiap agen penerbangan. Saat itu aku berusaha mencari Singapore Airline, karena saya menggunakan jasa mereka untuk penerbangan dari LA ke Jakarta via Singapura. Saya menemukan agen penerbangan dari Malaysia, Thailand ataupun Filipina… but where is my Garuda Indonesia?

Ketika berada di gate 117 untuk menunggu penerbangan SQ-152, saya menemukan banyak orang Indonesia sebagai penumpang penerbangan tsb, bahkan saya bersebelahan dengan seorang mahasiswi Graphic Design dari Indonesia!!! Bayangkan, Negara-negara di Asia Tenggara yang (jauh) lebih kecil dari Indonesia, agen penerbangannya dapat hidup dan menguntungkan sedangkan Garuda Indonesia begitu merugi.

Jika kita melihat bagaimana perilaku manusia Indonesia, memang sungguh menyedihkan – bagaimana kita membanggakan produk asing daripada produk dalam negeri (jauh berkebalikan dengan rakyat Cina, sehingga susah untuk mendapati produk Sony dibandingkan produk Konka, sebagai contoh). Dan perusahaan asingpun menggunakan hal itu dengan menyampingkan Indonesia di berbagai produknya.

Hal ini bisa dilihat di Indovision yang lebih bangga membiarkan teks alih bahasa Malaysia dibandingkan bahasa Indonesia, atau anda pergi ke http://www.palm.com/ dan anda tidak menemukan Indonesia di sana. Masih banyak contoh lagi, bagaimana perusahaan kita atau perusahaan asing mengabaikan bangsa yang besar ini (yang kebetulan pemimpinnya secara umum berjiwa kecil dan kerdil).

Where is Indonesia? It is deep down in my heart and I’m proud of it.

What’s next? Kita sebagai warga dari bangsa yang besar dapat melakukan berbagai cara untuk andil meresponse hal tersebut. Salah satunya memboikot produk mereka bila masih ada alternatif, saya tidak mengganti Palm Tungsten saya dengan produk Palm yang lain. Kita tidak perlu menonton Indovision … dan saya yakin kita tetap hidup.

Seharusnya Pemerintah mewajibkan di setiap iklan untuk mencantumkan kalimat “Produk Indonesia” untuk setiap produk dengan 50% nilainya dari hasil rakyat Indonesia dan mencantumkan “Produk Indonesia Asli” untuk setiap produk dengan 80% nilainya dari hasil rakyat Indonesia.

My Indonesia: Buy Made In Indonesia and You have made Singosari’s people keep working

Produk luar negeri begitu membanjiri Indonesia dengan harga yang (jauh) lebih murah. Masyarakat kita melihat sesuatu hal yang menguntungkan, dan sungguh itu menguntungkan untuk sesaat secara individu tetapi membuat komunitas Indonesia secara umum dan jangka panjang menderita. Kesanggupan untuk mecukupi diri sendiri menjadi sirna dan kita dengan dua ratus juta sekian penduduk hanya dilihat sekedar hitungan angka di kalkulasi penjualan mereka – sekedar sebagai objek. … kacian deh lo.

Hal ini bias terlihat, bagaimana tumbangnya pabrik pembuat Nike, Aiwa, Mitsubishi atau merek ternama lainnya dan hengkang dari bumi Indonesia. Walaupun hal ini bukan karena satu hal saja, tetapi mungkin dari faktor pemerintah, efisiensi pekerja dan sebagainya. Tetapi juga karena produk yang dihasilkan jauh lebih mahal (misalnya, produk baterai ABC jauh lebih mahal dibandingkan Panasonic “made in Japan” – walaupun saya tetap membeli produk “made in Indonesia”) atau kurang kualitas (misalnya, produk gula pasir lokal dengan import, dsb).

Setiap membeli produk saya berusaha melihat asal dari produksi tersebut, apakah Indonesia hanya andil sebagai packager saja dan distribusi atau sebagai pelaku utama dari siklus produksi. Sebagai contoh adalah produksi Unilever yang sebagian besar adalah produk dari Sidorejo dari pada Pantene yang buatan Thailand. Saya akan berusaha membeli produk Unilever buatan dalam negeri.

Mengapa kita harus begitu? Dengan membeli produk dalam negeri semampu kita, kita andil memberi kehidupan kepada buruh jauh disana, dibandingkan kita memberi kehidupan buruh di Thailand atau tempat lain. Dan untuk itu bisa dimulai hari ini, dari kita oleh kita.

Seharusnya Pemerintah mewajibkan di setiap iklan untuk mencantumkan kalimat “Produk Indonesia” untuk setiap produk dengan 50% nilainya dari hasil rakyat Indonesia dan mencantumkan “Produk Indonesia Asli” untuk setiap produk dengan 80% nilainya dari hasil rakyat Indonesia.

Saturday, December 17, 2005

World: Next US President and Propechy

Houston

This morning, I read in USA Today related the polling for next 2008 Presidency candidate from Democrats. This news was something that I have been waiting for after I read Nostradamus's Prophecy related to this case. In the USA Today Friday December 16 2005 edition, in page 20A reported that:

"In USA TODAY/CNN/Gallup Poll taken Friday through Sunday, 43% of the registered Democrats surveyed said that they were most likely to support New York Sen. Hillary Rodham Clinton. Massachussets Sen. John Kerry was tied at 14% ..."

... and following is the Nostradamus's prophecy in quatrain that always be linked to the first USA Woman President in early this century:

After the Iron Lady catalyzes the oxidation of the Iron Curtain,
An angel will arise after a murky election in the land of Bayer.
The identity and material power of the central science is certain,
Therein will crystallize the first President from the sex more fair.


I have ever read a book (I forgot the tittle) that after the elected USA Woman President, America starts having internal big struggle among the states and follow with breaking down the united state into several new countries.

I do not believe that prophecy, but keep watching as the destruction of the United State of America now can clearly be seen, either in economic aspects (defisit budget, new regional currencies around the world and next China economic giant), politic aspects (USA is now being alienated with all old friends, except England and Australia).

Let see, will Hillary be the next 2008 USA President? I bet she will be...

Me: blogs in my radar screen

following is my blog lists - friends, interested site, informative, useful sites and other reasons:
list will grow by the time, updated regularly


>>> friends of mine

my family's blog:
http://spaces.msn.com/members/wowfamily
my brother affan farid's blog:
http://affanfarid.blogspot.com

>>> interested sites

gadget infos: http://popgadget.net/
google video blog:
http://googlevideo.blogspot.com/

google video of the day: http://gvod.blogspot.com/


Me: ... papa is coming to town

[houston]
mas zaki - dedek noval - adik oki

[disclaimer: modified from original song "santa clause is coming to town" - use without permission for non commercial purpose only]


You better watch out
You better not cry
Better not pout
I'm telling you why
Papa Muiz is coming to town

He's making a list
And checking it twice;
Gonna find out Who's naughty and nice
Papa Muiz is coming to town
He sees you when you're sleeping
He knows when you're awake
He knows if you've been bad or good
So be good for goodness sake!

O! You better watch out!
You better not cry
Better not pout
I'm telling you why
Papa Muiz is coming to town
Papa Muiz is coming to town

Me: ... finally, i'm going home

[houston]

after about three weeks in houston, i'm finally going home tomorrow. hope that everything will be ok. as usual, i have to report to the secondary officer (us immigration) of my trip home.

when i entered usa last time i was "randomly" selected to go through interview. at that time i was not alone, i met another two indonesian, some chinese, some vietnames, some indians and one european. i thought this was not purely randomly selected but purely selectively random. on the way back from interview and taking my identity (and wrote down the f.i.n# - i think f.i.n is "foreigner identification number").

i will drop my national rent-a-car (next time, i will prefer avis instead and pick up in the hotel rather than in airport) and boarding directly to the domesric continental flight on first class. my flight, from houston (iah) to los angeles (lax) will take 3 hours. in los angeles, i spare three hours, just in case any immigration issues -- paranoid usa -- and fly with singapore airline to singapore and direct to jakarta. estimate will take more than 18 hours in the sky - with additional jet lag.

hope, i will arrive at home by 10 on monday and meet my heroes in the afternoon.

>>>>>>> in the beginning paragraphs shows how "sorrow" it will be, but finally in the last sentence that will erase and ease all "sorrows". <<<<<<<<<<<<<

mas zaki, kak noval, adik oki --- papa is coming back !!!!!

Me: ... Jumat Praying in Conventry Mosque

I arrived in the mosque about half an hour before the pray would be started, the jamaah was still few.

I felt different environment as the jamaah from various country and ethnic.

They pray to the same Lord,
facing the same direction,
spelling the same pray and
moving in the same harmonic.

Most were silence and listening the preacher (khatib) which was the old man from Pakistani (I was guessing).

He reminded us that Muslim fellow can be in the hell fire (as stated in one suraah),
only if they are categorized as munafiqin, whom forget their praying, forget their zakah and shadaqah to the poor, xxxxxx and disbelieve to the day after. [I just forgot the third element]

And one thing that I will remind his statement was "Islam is discipline" and "Discipline is Islam" - he explained on how the muslim shall pray on the certain time, certain manner and with no exception as long as we life.

Friday, December 09, 2005

My Family: selamat ulang tahun anakku (1)

houston: 8 desember (about midnight) - initial draft

anakku tersayang
dari jauh aku ucapkan selamat ulang tahun
sembilan tahun telah engkau lalui

anakku matahatiku
sesungguhnya kita diciptakan olehNya kecuali untuk mengabdi untukNya
dan di usia sembilan tahun,
engkau sudah mengenal dan mengingatNya
kuingat ketika umur dua - tiga tahun
dengan jalan yang tertatih-tatih
mengikuti kita dan mas zaki shalat
pelan dan pasti engkau melakukan dengan suka cita
... lebih lagi tahun ini engkau melengkapi ramadhan dengan puasa sebulan penuh
(ingatkah, tahun kemaren "nyaris" sebulan penuh
- engkau tidak tahan ketika melihat dik oki minum ketika perjalanan mudik)

pengabdian kepadaNya adalah pasti
sebagaimana pastinya janji-janjiNya

anakku kebanggaanku
dari usia dini kita mengajari
bagaimana mencintai sang rasul dan mengabdi sang khalik
bagaimana menghormati dan menyayangi orang tua dan keluarga
bagaimana menyayangi saudara dan teman

anakku harapanku
semoga dengan kematangan usiamu
sang khalik menjadikan engkau kelak
insan yang berempati dan berbudi melengkapi kepandaianmu
insan yang bertakwa dan beriman melengkapi di setiap perilakumu
insan yang berguna untuk teman dan insan sekitarmu

anakku, selamat ulang tahun
sebelum engkau menjadi seseorang yang sempurna
ingatlah semuanya memerlukan tenaga - dan itu dimulai dengan makan (yang lebih cepat) dan
belajar yang tekun - dan itu dimulai dari sekarang

Tuesday, December 06, 2005

My Indonesia: sick society or what? [in response cianjur case]

[houston] 6 desember

di balik berita menggembirakan prestasi adik-adik kita di ajang olimpiade internasional, terbersit berita yang "mengejutkan" tentang perzinahan yang dilakukan anak-anak sma di dalam sekolah. saya lebih suka menggunakan kalimat perzinahan daripada menggunakan kata yang lebih halus, sebagaimana indonesia terkenal dengan memperhalus kalimat busuk lebih bermartabat - bagaimana pelacur disebut pekerja seks komersial. berita tentang skandal di sma di cianjur tersebut sangat mengejutkan, bukan karena tempat kejadian atau siapa yang melakukannya - tetapi karena respon dari masyarakat kita yang begitu permisif.

hal yang mereka lakukan, buat masyarakat kita merupakan kejadian biasa sebagaimana melihat pelacur-pelacur (muda) berkeliaran di melawai jakarta atau di tempat lain. pemerintah sebagai pemegang mandat dari rakyat, bagai tutup mata akan kejadian tersebut. bahkan sebagian aparat pemerintah merupakan pelanggan hal maksiat tersebut. seharusnya, orang yang melakukan perzinahan harus dikenakan hukuman dan akan lebih berat apabila dilakukan terhadap anak di bawah usia dewasa. ataupun orang yang mengkoordinir harus dikenakan jauh lebih berat. tetapi, mata aparat pemerintah buta dan telinga mereka tuli, serta hati merekapun buta.

masyarakatpun menganggap hal yang biasa - hal ini menjadi lebih luar biasa hanya karena lokasi kejadian, bukan esensi kejadian yang menunjukan dekadensi dari pemuda-pemuda kita dan tumpulnya empati dari masyarakat kita. bahkan alasan untuk menghidupi keluarga tidak cukup untuk menjadikan pelacuran suatu tindakan yang berdasar, apalagi hanya sekedar hedonisme sesaat dari pemuda-pemuda kita. masyarakat andil dari mendiamkan kejadian mengarah ke perzinahan. menjadi masyarakat modern, tidak hanya meniru bagaimana masyarakat amerika/eropa bergaya hidup - yang lebih penting adalah cara mereka berpikir. dan masyarakat kita menganggap modern adalah bagaimana berperilaku, berpakaian sebagaimana mereka berpakaian tetapi tidak cara mereka berpikir.

saya lebih bersedih ketika membaca berita di jawa pos, bagaimana guru dan kepala sekolah berusaha "mengurangi" dampak kehebohan ini tetapi bukan inti permasalahan mengapa siswa yang diserahkan kepada mereka melakukan hal tsb. seharusnya mereka melihat gejala, dan yang terlihat atau terungkap -- laksana fenomena gunung es -- lebih banyak lagi kejadian yang tersamar. apabila di cianjur terjadi hal memalukan tersebut, apalagi di daerah perkotaan, di bandung atau jakarta. sehingga yang bergerak melakukan antisipasi atau pencegahan, bukan hanya di sekolah tersebut, tetapi semua sekolahan. tidak hanya semua sekolahan, tetapi departemen pendidikan. tidak hanya masalahan perzinahan atau pelacuran, tetapi juga penyakit masyarakat lainnya. seharusnya pendidik dan korps pendidik melihat tidak dalam tempurung-tempurung (silo-silo) mereka, tetapi dalam gambaran yang lebih besar. karena masa depan negara kita, tergantung dari pemuda-pemuda kita yang dididik oleh pendidik yang berempati berbudi dan berakhlak baik.

andil paling besar adalah tanggung jawab sebagai orang tua. orang tua menerima amanat langsung dari sang khalik untuk mendidik anak-anak menjadi anak yang saleh. kita akan dituntut di dunia ini (oleh anak dan masyarakat) dan oleh yang memberi amanat kelak. ketika kita membiarkan anak-anak kita berkeliaran tanpa kita mengingatkannya, pelan tapi pasti anak itu menjauh dari kita dan makin susah kita mendidiknya di kemudian hari. bukankah paling mudah membentuk tanaman menjadi bonsai yang indah ketika tanaman itu masih kecil, akan tetapi ketika tanaman itu sudah besar apakah rantingnya yang akan patah atau kita tidak dapat membentuknya.

sebagai aparat pemerintah, anggota masyarakat, para pendidik ataupun orang tua anda memiliki andil dan tanggung jawab, yang harus dipertanggungjawabkan di dunia ini dan di hari nanti. berikut adalah hukuman yang seharusnya diterapkan (menurut hadis nabi saw), bahwa perjaka/gadis yang melakukan perzinahan harus dicambuk sebanyak 100kali, sedangkan buat yang/pernah menikah hukumannya dirajam. islam mengajarkan hukuman itu untuk memberi efek jera, apakah "nikmat hewani" yang setengah atau satu jam setara dengan hukuman tsb. dan bila kita tidak dihukum di dunia ini, bayangkan seberapa pedih hukumannya nanti.

hanya kepada Allah lah kita berlindung dari perbuatan terkutuk tersebut, dan aku sebagai pribadi mengutuk segala bentuk kemaksiatan yang mengarah ke perzinahan. aku hanya terbatas mengutuk.

Me: when the word sorry may not enough

> houston - monday afternoon on december 5
>
> deep down inside my frozen hotel room
> me t41 and wifi connecting this frozen room
> to the other side of the world
>
> beating black keys to draw attention of you
> chatting and telling a joke of you
>
> go there and go here
> just to draw the attention
> with no intension to
> offense you
>
> sorry, for being offensive (thing that i didn't mean to)
>
> but when the word sorry may not be adequate
> i'll put a side my feeling and don't be afraid
> (that) i'll initiate to communicate
>
> promise, i'll not be around
> and i'll be hardly to be found
> i'll just disappear
> if it will wipe away your tear
>
> holiday inn select
> room 1501
> 14703 park row, houston tx 77079

Me: holiday inn select and surrounding

houston - december 5 afternoon

i'll stay for six weeks in this hotel, holiday inn select - 14703 park row houston, tx. i've been in houston but that was seven years ago. when i was informed to go back there, i planned my visit in advance up to driving direction plans. thanks for information technology, i used to be using mapquest to give driving direction, but now i am using google local instead. for me, google local is really breakthrough for map technology on internet by combining map (that mapquest has) and satelite image (that google earth offers). really awesome, even i can locate the mosque al-farouqe on conrad road by seeing its building shape from its satellite image (mosque shall face to mecca).

what about halal food. unfortunately, i cannot find everyday cook from halal food restaurant, if that the case, i'll only eat vegetable and fish at all. once, i eat for breakfast only soup and salad!!! no rice or others. may Allah accept this and forgive me for any doubtful.

thanks again for google, i browsed for the word "halal houston" and i found a pakistani barbeque close to my hotel on the clay road - about five minute driving... it's called khan barbeque. i had talked with the owner and told him how i found this address, he really wondered what the internet did as he didnot put any advertisement at all. finally, i could eat beef, meat without doubt or worry. he also gave me direction for mosque close to this area.

Me: finally i can voip-talk with my family

houston - december 4

... last night, i can call my family for free using voip technology. i use either both skype or msn messenger. seems that msn messenger win on additional feature, but not the voice quality. i can keep talking while sending a wink, photos or even play my recorded voice to them.

it was really energized for me to hear the voice from my hero, oki (the other two had fallen asleep, after hard day at the school, i guess). heard him shouting or calling me was really something for me, specially during being "alienated" in this town. with msn messenger, i could keep talking while drawing him a car and a bike. he asked me, did the bike have support (like he had) or i changed the background with koi fishes swimming.

very interesting --- eventhough, it was only talking but not viewing. i guess i have to prepare for next trip next month to be well equipped with web cam in both end. i wonder to see their face after miss me so much.

hi, folks see me some fresh pictures during my last weekend:




Sunday, December 04, 2005

Me: ... my monash graduation link



Monash University Alumni page

see my monash graduation page, eventhough i didnot have any chance to join there as at the time, conflicting with my company's big event preparation.

check it out.
http://www.monash.edu.au/graduations/sem1-buseco-inab.html

you can see my name under

Faculty of Business and Economics
In Absentia - Thursday 21 April 2005

and Master of Business Administration
...
Mohammad Ali Muiz

My Indonesia: i'm on your side for this time, bambang

[houston] sunday morning december 4

Dengan segala tekanan dari rakyat jelata dan beban pemerintahan sebelumnya, SBY menghadapi dilema dari sektor keuangan, terutama biaya yang harus dikeluarkan untuk memberi subsidi bahan bakar. Hanya SBY yang berani melakukan dalam setahun dua kali kenaikan dengan kenaikan yang sangat berani tetapi berdasar.

Masyarakat, politisi dan LSM memprotes tanpa memberi solusi untuk keluar dari dilema tsb. Apakah harus dengan menjual Indosat, Telkomsel dan sebagainya seperti yang dilakukan ibu kita terdahulu - sehingga ladang masa depan kita sudah terjual ke negara jiran. SBY bisa melakukan hal tersebut dengan mudah untuk mendapatkan simpati atau perolehan suara atau dukungan, kalau dia mau - tetapi dia lebih pintar dari kualifikasi dua presiden sebelumnya.

"... if i do this what the different with uneducated people who sell their rice field, their land for shortime needs?!"

Dengan kesadarannya, dia memilih menjadi "bad guy" di mata masyarakatnya - sebagai orang yang tidak berperasaan, tidak tahu diri dan segala sumpah serapah, tetapi niat tulusnya untuk "memerdekakan" dari ketergantungan untuk mensubsidi sekian puluh trilyun untuk dibakar. Seharusnya rakyat menyadari dan mungkin menyadari, tetapi kalah terdengar dengan suara demonstran mahasiswa yang tidak berdasar, politisi yang mencari nama dimata masyarakat dengan pembodohan atau LSM yang mencari kenaikan setoran dengan kenaikan popularitas saja.

Mungkin ini kalkulasi kelas rendah, bahwa kelas menengah mungkin menghabiskan satu drum bbm sebulan sedangkan orang kaya mungkin menghabiskan satu drum dalam sehari sedangkan rakyat jelata menghabiskan satu drum setahun. Sehingga subsidi ini sudah jatuh ketangan yang salah.

SBY berani melakukan hal tersebut, karena ini adalah tahun pertamanya dan masih ada empat tahun lagi di depan untuk meunjukkan bahwa: "I'm not a bad guy, but I have better vision rather than others". Dana subsidi lari ke tempat seharusnya untuk kesejahteraan rakyat bawah, pemakaian bahan bakar lebih bijaksana, industri berusaha lebih efisien dan kita akhirnya menyadari bahwa kita adalah negara miskin.

Bambang, I'm on your side this time - eventhough I didn't vote you last time. I'll bet to see a better Indonesia next four years - if you drive corruption down, wise spending of our taxes, simple life style, etc - and it is started from you. I will not asking you know, but in the day after.

God bless you as long as you are on the right way.

My Indonesia: sederhana dan kebanggaan

[houston] december 3


yudhoyono muda yang sederhana dan membanggakan.

bayangkan dengan pengeluaran yang harus dilakukan sebuah negara yang bangkrut, seandainya mata uang kita - kita rubah dari IDR (Indonesian Rupiah) menjadi UMR dengan konversi sekarang, 1 UMR sekitar 900,000 IDR (untuk propinsi Jakarta). Sedang definisi UMR bisa kita buat atau seharusnya sebagai satu nilai atau harga dimana keluarga sederhana bisa menghidupi anggota keluarga yang lain dengan normal, yang bermakna bisa menyekolahkan anaknya di SD Negeri, ke dokter puskesmas dengan menggunakan kendaraan umum, dsb dalam SEBULAN.

dari daftar berikut ini, kita akan mendapati negara yang bangkrut tetapi pemimpinnya tidak merasakannya, bayangkan:
- biaya telekonfrens dalam sehari: 500juta IDR/hari ( 555 UMR)
- gaji 500 anggota dpr dalam sebulan: 20000juta IDR/bulan ( 22222 UMR)
- gaji & benefit presiden & wapres: 200juta IDR/bulan ( 222 UMR)
*angka diatas adalah sekedar simulasi

dari tiga contoh tersebut, kita harus membacanya seperti ini, bahwa:
- keperluan untuk koordinasi sehari sang presiden setara untuk menghidupi 555 x 5 orang = 2775 orang dalam sebulan

- gaji anggota dpr digunakan untuk 2,500 orang keluarganya sebulan setara dengan 110,000 orang dalam sebulan) atau gaji dewan setara 45 UMR

- gaji presiden dan wapres untuk 10 orang sebulan setara dengan 1,100 orang dalam sebulan atau gaji mereka setara dengan 110 UMR

suatu perbandingan antara siang dan malam, antara bumi dan langit. Karena gaji mereka didapat dari hasil pajak yang dikutip dari setiap masyarakat, kita harusnya menuntut kewajaran dan sewajarnya.

seandainya spirit yudhoyono muda terpatri dipemerintahan sekarang, mungkin kita SEMUA lebih makmur dan lebih mulya. Yang terjadi sekarang, kata SEMUA tidak kita dapati.

Para pemimpin seharusnya lebih mudah untuk masuk sorga, bukankah salah satu janji orang yang masuk sorga adalah menjadi pemimpin beramanat. Sudah banyak contoh di kisah sahabat rasul, yang pemimpin itu lebih sederhana dibanding yang dipimpin - karena takut akan ancaman tidak hanya seumur hidup tapi selamanya dan janji sorga dari Sang Khalik.

My Family: ... and the winner is

[Houston] December 3

last week we had a management meeting in my department to set the next year plan and make some team alignment. [friday & saturday and i leaved jakarta to houston on sunday] most managers also brought their family on the evening session, which was diner and bowling game. this hotel & resort, imperial hotel was located on karawaci town, 20km west of jakarta, are fully sport and resort.

i will not tell the story about the meeting - which definitely no one will interest except who joined the meeting, but my kids stories. after second rounds played bowling, that was the time to announce the winners. ... eventhough my score was down below but not on the bottom one.

noval's score was the highest for the kids with ... 135 points and zaki was awarded due to highest improvement from first to second rounds. both my kids participated on this game and they won the prizes. alhamdulillah and amazing ...




so where my another little hero, oki ... he fallen asleep after cried want to join the game. with his tiny 4year-hand, his tumb was too small for the bowling ball. after we celebrated and returned to the hotel, my little hero waked up and cried again after realizing he just missed the bowling game. he insisted to return back to the alley... fortunately, my other heroes cheered him up by giving their prizes to the little hero.

finally, he was delighted with the small folding chair of noval prize, first aid bag of zaki's prizw and some cartoon-towels. he just forgot about the bowling but the prizes. i was very delightful to see how all my heroes managed them selves to make us happy.

thank god, for giving me the best prizes... the true jewels are the hearts - the heart which full of empathy. my kids have this and we should maintain it to grow. the journey is still far to go, and i have seen the light --- really the shinning light of my kids' heart.

LORD, YOU and only YOU own our heart

Saturday, December 03, 2005

My Family: kids - sleeping but wonderfull


houston - december 3

it was taken when i was at home about midnight
as father, seeing their faces is like seeing part of heaven (*)
... no hatred
... no hidden agenda
... no sin

who can beat a wonderfull and peacefull scene but the face of our kids

(*) ;) it does not mean seeing other faces like seeing a part of h*ll --- ;(

the rest pic when i was taken with my t610




Friday, December 02, 2005

World: Terrorist on War

1 Desember - [Houston]: Bush dengan gencarnya menggaungkan War on Terror dengan menuduh kepemilikan Mass Destruction Weapon dan berbagai alasan tentang hubungan Al Qaeda dsb. Yang sesungguhnya tujuannya adalah si emas hitam - untuk mengisi kantong sang investor dengan tumbal rakyat Afganistan dan Irak. Setelah melihat kerusakan yang ditimbulkan (Fallujah, bagaikan mengalami Tsunami), korban dan derita rakyat sipil dengan big zero atas tuduhan awal dan dengan pelecehan hak asazi di Irak, Afganistan dan Guantanamo - saya melihat perang yang diagungkan sebagai liberator, sesungguhnya bukanlah War on Terror, tetapi George "Terrorist" Bush on War.

Paranoid atau adanya big hidden agenda yang membuat perang ini terus didukung oleh senat di negara adidaya tunggal tersebut. Setiap orang pernah mengalami kondisi bagaimana kita begitu ketakutan bahkan paranoid karena sesuatu hal, dan kita melakukan tindakan yang berlebihan yang hanya mengakibatkan lingkaran setan terus bergulir tak berakhir dan terus bergulung tak berujung.

Saya mengumpamakan dengan perumpamaan yang sangat kasar (maaf) dan mungkin tidak sesuai. Kejadian itu seperti seorang bapak yang terpeleset kulit pisang yang dipasang oleh seorang anak kecil, anak kecil tersebut melakukan hal tersebut sebagai balasan setelah dipukul bapak tersebut. Karena menyadari tidak akan mampu melawan sang bapak dengan berhadap-hadapan, sang anak membuat jebakan. Sang bapak menyebut anak tersebut nakal, sedangkan sang anak merasa terpuaskan atas kekesalan telah dipukul oleh sang bapak. Dan saat ini Bush tidak dengan sifat sang bapak, tetapi sifat sang teror. Akhirnya yang sebelumnya perang lokal jadi perang di segala penjuru.

My Family: Introduction



After you read my “voice” about the World, my Indonesia and my dream - I’d like to introduce my family and me.

[Picture]
It was us, when my family joined me after my graduation celebration for my master degree. It was last year (2004) when my kids, Zaki at 9 year-old, Noval at 8 year-old and Oki at 3 year-old. My beatiful wife for more than 12 years now, Azar, also accompanied me in this ceremony. Those three heroes (for me) is our long term investment for the world and the day after, my first gift to them was their beautiful name, which I thought carefully to embed a lifetime pray from me for them. Our first kid is Mohammad Fairuz Zaki, with the meaning “the jewel which grows on sparkling” – he is on the fifth grade of elementary school. My second hero is Nawfal Mohammad Faruq, which means the wise who is the differentiator for the truth and the false. Now he is on the fourth grade of elementary school. My third boy is Syawqy Al Haq Mohammad, as my state of mind on the desire for the thruth. … it was “designed” to have Mohammad in their name, the position of Mohammad reflects their position in the family.

I live in small town 30 km south of Jakarta and about 45minutes driving to my office in Jakarta everyday. I have been working for multinational oil & gas company for more than fourteen years, but my dream is so simple (hard to achieve but achievable) to be a big man in my own small company, rather than a small man in other’s big company.

Me, the Ardjuna

a day when I visited Bali in last year during school holiday.

the bali sky was blue and it is so blue, hope will always be shinny blue
no hatred among them, because our heart is so blue

blessed but not boomed

bless and lovely island, always

Tuesday, April 12, 2005

My Indonesia: Jika Aku Presiden – Gaji dan GNP

Apr 12 – [Nirwana] Adakah hubungan gaji Presiden atau pejabat dengan GNP? Tidak ada. Aku mulai tergelitik ketika dari Presiden atau pejabat rebutan untuk menentukan gaji atau pesangon yang harus diterima. Sedangkan pendapatan buruh hanya naik puluhan ribu saja.

Bagaimana seorang presiden yang hanya berkuasa bilangan bulan menetukan rumah puluhan milyar sebagai pesangon – dimana pusat ke“malu”annya, dimana rasa empati terhadap rakyatnya.

Seharusnya, penggajian aparat negara atau pejabat negara adalah fungsi dari nilai gaji rakyatnya, bukan berdasarkan nilai kebutuhan ybs. Sehingga, pejabat negara akan dipacu untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat yang akan berdampak dengan penggajian mereka, dengan bekerja lebih baik lagi. Pejabat negara mungkin akan berhubungan dengan nilai GNP sedangkan Pejabat provinsi atau dibawahnya akan berhubungan dengan UMR. Misalnya, daftar berikut akan memberi gambaran lebih jelas lagi:

• Presiden 100 x GNP
• Wakil Presiden 80% dari upah Presiden
• Menteri Anu 60% dari upah Presiden
• …
• Gubernur Jakarta 50 x UMR
• Gubernur Jawa Timur 70 x UMR (…karena wilayahnya dan kompleksitas lebih besar dibanding Jakarta)
• Wakil Gubernur 80% dari upah gubernur

Dan diluar upah, tidak adalagi benefit terselubung, semisal uang baju, dsb.

Sebagai rakyat, anda setuju dengan “menu” penggajian ini?

My Indonesia: Jika Aku Presiden – the Cruel meet the Soft

Apr 12 – [Tanjung Barat] Presiden, dan juga semua jabatan publik, adalah sesuatu yang akan dituntut di dunia kini dan di akhirat nanti. Sebagai seorang presiden, aku haruslah berperilaku untuk menyelamatkan jutaan rakyat dari neraka dunia kini dan menyelamatkan diriku dari neraka akhirat nanti. Sedangkan dunia yang harus aku hadapi, bukanlah sesuatu yang seragam – serba hitam ataupun serba putih, tetapi merupakan sebuah gradasi warna dan menyelesaikan tidak dapat dengan menggunakan satu warna.

Masalah di Indonesia adalah masalah kronis yang merakyat – dan sesungguhnya sumber dari segala masalah adalah dengan dicabutnya “rasa empati” dalam diri pemimpin sampai rakyat jelata. Bagaimana seorang presiden dari negara miskin mendapatkan fasilitas kendaraan sekelas ribuan gaji buruh, presiden yang pelesir ke luar negeri sementara rakyat saling bunuh-tikam di Kalimantan, seorang pejabat memeriksakan kesehatan ke negara jiran yang mungkin bernilai budget kesehatan seumur hidup untuk ribuan orang – dan seharusnya bisa dilakukan di dalam negeri, atau anggota DPR yang rebutan gaji tambahan sementara rakyat rebutan minyak tanah yang membumbung, atau rakyat sebuah kampung membakar pencuri kelas kampung sampai mati demi seekor ayam.

Mengajarkan kembali atau menanamkan rasa empati ke dalam jiwa, memerlukan contoh, sosialisasi dan untuk memantapkannya perlu penegakkan hukum dengan adil lagi bijaksana. Aku dengan tangan terbuka akan mengganti kendaraan yang didanai dengan uang rakyat hanya cukup untuk pantas sebagai kendaraan dari seorang presiden dari negara yang bangkrut – Lancer tahun 2000 lebih “bernilai” di hati rakyat dibanding Camry baru buat menteri tanpa rasa empati atau Mercy sang Gubernur. Yang intinya menaikkan harkat diri bangsa dengan meningkatkan keserderhanaan hidup sebagai negara miskin adalah sangat mulia di mata hati sang rakyat ataupun bangsa lain dibanding bermewah-mewah diantara kemiskinan itu sendiri.

Disamping suri tauladan, yang merupakan cara untuk meningkatkan semangat buat good guys untuk tetap bertindak sewajarnya, penegakkan hukum yang adil dan tegas harus diperlukan untuk sang bad guy. Menyadari Indonesia memerlukan uang para koruptor untuk segera dikembalikan kepada rakyat yang berhak, hukum dan memenjarakan sang bad guy tidaklah cukup untuk bangsa ini. Sebagai Presiden, amnesti akan diberikan selama tiga bulan kedepan bagi para koruptor yang bersedia mengembalikan harta hasil korupsi dengan konsekuensi akan diberlakukan hukuman mati bila terbukti setelah masa amnesti, bersangkutan tersangkut penggelapan/korupsi yang dilakukan sendiri/bersama-sama dengan kerugian negara melebihi satu milyar. Pembuktian dapat dilakukan dengan bukti penggelapan atau bersangkutan tidak dapat membuktikan asal harta yang dimiliki (untuk pejabat pemerintahan). Yang mengembalikan harta hasil korupsi akan diterapkan hukuman kurungan badan saja.

I can be a soft for the good and be a cruel for the bad. Indonesia dengan ratusan juta penduduk, sesungguhnya hanya sebagian yang memang berniat jahat, sebagian besar lagi melakukan kejahatan setelah melihat kesempatan dan sisanya hanya berdiam melihat kejahatan itu berlangsung (apakah memiliki kuasa atau hanya sekedar rakyat jelata). Puluhan atau ratusan jiwa koruptor – jika untuk “tumbal” demi kebaikan ratusan juta yang lain – Why not?!

Monday, March 21, 2005

World: Ilegal Logging - Sink the World Together

March 21 - [Java Sea] - Indonesia as the tropical country, the Lord gives huge variety of trees and animals live in islands of Indonesia. But this is not only for Indonesian sake only, it is for "the whole" world community - you cannot take a breath when something happen in your lung or on this context the world is dying when you let the tropical forest dying. It is Indonesian government business (at the most) but any failure or lack from their action will threat the healthiness of our future grandchildren. Everyone has a role to stop this, by not or minimize using any wood product. I start to use metal or industrial product for my home architect, with very minimal of wood. Let shine the world together and don't let sink the world ...

I am disappointed when realized how many million cubic meters of wood logs have been transported out side of Indonesia - how many trees have been cut down in Papua and Kalimantan - how many animals have been impacted or death. It is dissapointing ... not only about million dollars business but million live business in the future. I am very dissapointed for every one who have shortsight, who have greedy mind - Indonesian, Malaysian or Chinese business (read: thieve) men.

We can contribute by doing our role - and it should not start from any one else but us, our family. It starts from avoiding use of wooden material. It starts from campaigning to our close friend on this issue. It starts from complaining to our government. It starts from us, it starts from now.

Let's start the world shining for our future generation and do not let the world sinking.

Search Popdex:

My Indonesia: Jika Aku Presiden - Pemberantasan Korupsi

20 Maret 2005, sudah lebih dari empat bulan Indonesia memiliki pemerintahan baru, SBY dan JK, tetapi selama itu juga tidak ada tindakan tegas terhadap koruptor. Indonesia sebagai negara terkorup, tetapi gagal untuk menangkap koruptor - persis sama dengan mencari orang miskin di Indonesia. Koruptor, korupsi, si miskin ... benar kita rasakan tetapi tidak dapat ditemukan (oleh pemerintahan baru ini).

Seharusnya, SBY dan JK mendeklarasikan tahun bebas korupsi dan itu dimulai dari diri sendiri. Mereka juga harus mengembalikan kekayaan (jika ada) yang tergolong abu-abu atau jelas dari cara yang tidak halal. Mudah saja, mereka melakukan perhitungan (hisab) kekayaan mereka sendiri - dengan gaji sekian, warisan sekian, hasil usaha dari modal sendiri sekina dan pengeluaran sekian, cukupkah untuk menyekolahkan anak ke USA, ke Bandung dsb. Seandainya ada kelebihan, sungguh itu adalah milik si Paijo yang harus berlapar-lapar tidak mendapat cukup makan atau si Ucok yang harus berhenti sekolah karena tidak mampu. Dana/kekayaan tersebut menjadi milik negara, dan mereka mendapatkan ampunan sementara.

Kemudian, mereka memberi tenggat waktu dua-tiga bulan ke depan, untuk para koruptor melakukan hal yang sama dan mengembalikan harta/kekayaan kembali ke negara dan rakyat sebagai pemilik sejati. Setelah tenggat waktu, tim anti korupsi yang tetap menemukan penyelewengan akan melakukan sidang dengan cepat - jika seseorang tidak dapat menjelaskan asal harta kekayaan, dan nilainya melebihi dari 1milyar hukumannya hanya satu - hukuman tembak. Jika hasilnya berkata sebaliknya, atau jumlah selisih adalah kurang dari 1milyar, ybs harus mengembalikan harta/kekayaan tsb dan mendapatkan ampunan tetap.

Search Popdex: