Thursday, December 22, 2005

My Indonesia: Buy Made In Indonesia and You have made Singosari’s people keep working

Produk luar negeri begitu membanjiri Indonesia dengan harga yang (jauh) lebih murah. Masyarakat kita melihat sesuatu hal yang menguntungkan, dan sungguh itu menguntungkan untuk sesaat secara individu tetapi membuat komunitas Indonesia secara umum dan jangka panjang menderita. Kesanggupan untuk mecukupi diri sendiri menjadi sirna dan kita dengan dua ratus juta sekian penduduk hanya dilihat sekedar hitungan angka di kalkulasi penjualan mereka – sekedar sebagai objek. … kacian deh lo.

Hal ini bias terlihat, bagaimana tumbangnya pabrik pembuat Nike, Aiwa, Mitsubishi atau merek ternama lainnya dan hengkang dari bumi Indonesia. Walaupun hal ini bukan karena satu hal saja, tetapi mungkin dari faktor pemerintah, efisiensi pekerja dan sebagainya. Tetapi juga karena produk yang dihasilkan jauh lebih mahal (misalnya, produk baterai ABC jauh lebih mahal dibandingkan Panasonic “made in Japan” – walaupun saya tetap membeli produk “made in Indonesia”) atau kurang kualitas (misalnya, produk gula pasir lokal dengan import, dsb).

Setiap membeli produk saya berusaha melihat asal dari produksi tersebut, apakah Indonesia hanya andil sebagai packager saja dan distribusi atau sebagai pelaku utama dari siklus produksi. Sebagai contoh adalah produksi Unilever yang sebagian besar adalah produk dari Sidorejo dari pada Pantene yang buatan Thailand. Saya akan berusaha membeli produk Unilever buatan dalam negeri.

Mengapa kita harus begitu? Dengan membeli produk dalam negeri semampu kita, kita andil memberi kehidupan kepada buruh jauh disana, dibandingkan kita memberi kehidupan buruh di Thailand atau tempat lain. Dan untuk itu bisa dimulai hari ini, dari kita oleh kita.

Seharusnya Pemerintah mewajibkan di setiap iklan untuk mencantumkan kalimat “Produk Indonesia” untuk setiap produk dengan 50% nilainya dari hasil rakyat Indonesia dan mencantumkan “Produk Indonesia Asli” untuk setiap produk dengan 80% nilainya dari hasil rakyat Indonesia.

No comments: