Wednesday, March 29, 2006

Me: bicycle I want to ride my bike


[Gunung Pancar]
This is the second trip for me to reach Gunung Pancar, Sentul - Bogor using bicycle. The first time was last year when i and my friends (about ten bikers) rided the bikes from Kedung Halang, Bogor to Gunung Pancar through "underpass" Jagorawi and Sentul.

The last time, last two weeks, I rided my Scott alone from my home at Nirwana (adjacent to Pemda Bogor) to Gunung Pancar through Sentul Circuit, Kampung Madang up to the valley of Gunung Pancar. Due to alone, i derouted from top of Gunung Pancar to offroad through rivers and paddy field - later returned back through Sentul Highland to Sentul Circuit and back at home.


It took 5 hours riding with two hours rest due to need supermie (at warung near Mosque in Sentul) and heavy rain.

Monday, March 27, 2006

Me: This march in my days

This March in my days:
01 - Started full new responsibility as Central Coach of PU Java of BP Indonesia
11 - Celebrated the 15 service years working with BP Indonesia (ARCO Indonesia)
28 - Reunion EDP 91 (now scattered on other oil and gas companies)
30 - Reunion SMA 1 1985 graduation (wow ... more than 20years ago)

Indonesia: Thaksin v Megawati (related Tamasek Investment)

[Nirwana]
Indonesia v Thailand

Hari-hari ini, Thaksin - Perdana Menteri Thailand, diguncang dengan demonstrasi nasional yang menentang penjualan saham mayoritas perusahaan telekomunikasi ke pihak Tamasek, BUMN Singapura yang cukup menggurita. Tamasek, terakhir melakukan investasi di Standard Charter Bank yang menjadikannya pemegang mayoritas untuk bank tersebut. Demonstrasi nasional dari rakyat Thailand mengharuskan Thaksin melakukan manuver politik dengan mempercepat pemilihan umum bulan depan, yang juga ditentang oleh pihak oposisinya. Bayangan saya, sebuah manuver politik yang bertujuan untuk tidak menjawab issue utama (penjualan asset negara ke pihak asing) tetapi sekedar menutupi dengan mengalihkan issue ke hal yang remeh temeh saja.

Bayangkan apa yang dilakukan oleh seorang Megawati dengan masa kerja 2.5 tahun yang sangat "monumental" dan "berkesan"... paling tidak kesan yang sangat baik untuk pihak negara pulau tersebut dan sangat menyesakkan rakyat Indonesia. Beliau telah mendukung untuk menggelembungkan luas daratan Singapura dengan menyetujui kembali penjualan pasir laut (yang kaya silikon) dengan harga sangat murah (karena berdampak penggerusan pulau Indonesia dan menambah luasan daratan Singapura dengan harga pasir biasa). Megawati juga andil mengguritanya Tamasek di bumi nusantara, mulai dari penjualan asset negara di beberapa bank papan atas, BII, Danamon yang mungkin nilai penjualannya dengan nilai BLBI yang diserap oleh pihak bank-bank tersebut tidak sebanding, dan juga penjualan saham telekomunikasi, Indosat dan Telkomsel yang merupakan mayoritas penguasa pasar pada bidangnya (SLI dan selular) di Indonesia. SUngguh "bijaksana" rakyat Indonesia, tidak ada yang turun ke jalan dan bahkan pesangon 20milyar untuk masa kerja yang fantastispun tidak menjadi issue ditengah rakyat yang lapar sekedar untuk mendapatkan recehan ribuan untuk membeli beras kelas sangat murah sekalipun. Ironis.

Bandingkan Thailand dan Indonesia, mereka memiliki dan merasa memiliki negaranya sedangkan Indonesia cukup tak acuh, dari rakyat jelata sampai tingkat presiden.

Indonesia: Pro investasi (referred to: Cepu and Timika case)

[Nirwana]
SBY dengan beberapa "policy" yang sudah dan akan dilakukan menunjukkan keseriusan timnya untuk memajukan investasi asing, dapat dilihat pada kebijaksanaan tentang perundang-undangan Ketenagakerjaan, yang akan mereview ulang hasil pemerintahan Gus Dur yl... yang "agak" menguntungkan pihak investor atau kebijaksanaan dengan Freeport atau ExxonMobil.

Dengan segala keterpurukan ketenagakerjaan kita, dengan hengkangnya Aiwa, Sony, Mitsubishi, Sanyo, Nike dan masih banyak lagi ... Indonesia memerlukan dan sangat memerlukan suatu lingkungan yang mendukung investor mau masuk kembali ke Indonesia. Dengan tambahan penghilangan subsidi di sektor energi dan mulai tergerogotinya beberapa sektor akibat dampak dumping dari Cina (tekstil, mainan, dsb), pemerintah Indonesia harus menjaga investor yang sudah ada dan menarik investor baru.

UUK akan membuat investor tersubsidi dari sisi lain walaupun tidak menerima subsidi dari energi (karena sekarang sudah menggunakan harga industri). Kasus Freeport dan ExxonMobil akan melengkapi kepastian hukum dan keterpihakan pemerintah terhadap investasi asing. Dua hal penting yang sangat mendukung adanya investor b.e.r.a.n.i berinvestasi, jika tidak ada dua hal tersebut, itu adalah investasi yang n.e.k.a.d.

Dengan segala ke.r.u.g.i.an yang mungkin terjadi, SBY berani mendukung hal tersebut. Sayangnya ada mantan calon Presiden yang memiliki pendapat yang berbeda dan mengemukakan di koran. Sehingga hal tersebut, dari sektor ekonomi berubah menjadi wacana politik, sentimen nasionalisme dsbnya.

Segala kerusuhan tersebut dapat mengakibatkan investor asing berpikir panjang. Suatu energi yang tidak sinergi dari pemimpin kita. Satu orang berpikir lebih dalam dan demi nama bangsa dan satu orang lain berpikir dangkal demi popularitas sebuah nama.

PS: Saya mengingat jasa Amien ketika berani bersuara di zaman Soeharto tentang Freeport, tetapi bukan saat ini ketika Pantene saja sudah menjadi produk Thailand dan Telkomsel sudah milik SingTel. Amien seharusnya berteriak keras ketika beliau menjadi Ketua MPR dan Megawati dengan asyiknya melego harta kita.

Tuesday, March 21, 2006

Me: After 15years at last

[Nirwana]
This month at March 11st, 2006 ... I celebrated the 15 service year anniversary working with ARCO Indonesia (later, merged with BP). I graduated from University of Indonesia on December 22nd, 1990 and at that time I was in hiring process of ARCO Indonesia and in early January 1991, it was confirmed that I would start working for ARCO Indonesia on March 11, 1991. After working about 15years in operation world, this year I have to step back from managerial level in operation to a bit different role. It was sad moment for me to leave my old world.

Last month, the Central Asset of BP West Java Ltd (a subsidiary of BP) held annual team building in Ciater. I was invited as the previous incumbent for Offshore Installation Manager (OIM) there to participate and also a moment to join my team for the last time before I move in different position.

It was so sad to know, I grown up from this department with different roles and different positions. Eventhough, I worked in rota basis (10working days /10 restdays, with one month vacation annually) no more than 5 years, but I will miss the operational environment, like "24hour support - big organization group, friendship etc" that I have used to it.


Finally, after 15years --- I finnally move away from the place that I felt like home to me.

My short CVs:
  • Dec 90 graduated from the University of Indonesia,
  • Mar 91 joined ARCO Indonesia as "trainee" in Engineering Development Program for 1-1/2 years,
  • 93 - 95, Production Supervisor at offshore
  • 96, Gas Sales Network Specialist,
  • 97 - 98, Well Service Superintendent,
  • 99, Chief of Wireline
  • 00 - 05, Operation Manager
  • 06 - Present, Central Coach

Friday, March 03, 2006

Me: ... untuk kekasih hatiku

buat kekasih hatiku


maafkan segala kekhilafanku yang membuat harimu kelabu




aku kan menutup luka hatimu dengan kecupan di pagi hari


ku kan basuh dukamu dengan senyuman


ku kan hangatkan hatimu dengan pelukan

sungguh,

luka hatimu adalah lukaku jua
tangisan hatimu adalah tangisanku jua

tataplah gambar keluarga kita


kita dulu saling memaafkan

kinipun kita kan saling memaafkan

duhai istriku tersayang, maafkan aku