Monday, March 27, 2006

Indonesia: Pro investasi (referred to: Cepu and Timika case)

[Nirwana]
SBY dengan beberapa "policy" yang sudah dan akan dilakukan menunjukkan keseriusan timnya untuk memajukan investasi asing, dapat dilihat pada kebijaksanaan tentang perundang-undangan Ketenagakerjaan, yang akan mereview ulang hasil pemerintahan Gus Dur yl... yang "agak" menguntungkan pihak investor atau kebijaksanaan dengan Freeport atau ExxonMobil.

Dengan segala keterpurukan ketenagakerjaan kita, dengan hengkangnya Aiwa, Sony, Mitsubishi, Sanyo, Nike dan masih banyak lagi ... Indonesia memerlukan dan sangat memerlukan suatu lingkungan yang mendukung investor mau masuk kembali ke Indonesia. Dengan tambahan penghilangan subsidi di sektor energi dan mulai tergerogotinya beberapa sektor akibat dampak dumping dari Cina (tekstil, mainan, dsb), pemerintah Indonesia harus menjaga investor yang sudah ada dan menarik investor baru.

UUK akan membuat investor tersubsidi dari sisi lain walaupun tidak menerima subsidi dari energi (karena sekarang sudah menggunakan harga industri). Kasus Freeport dan ExxonMobil akan melengkapi kepastian hukum dan keterpihakan pemerintah terhadap investasi asing. Dua hal penting yang sangat mendukung adanya investor b.e.r.a.n.i berinvestasi, jika tidak ada dua hal tersebut, itu adalah investasi yang n.e.k.a.d.

Dengan segala ke.r.u.g.i.an yang mungkin terjadi, SBY berani mendukung hal tersebut. Sayangnya ada mantan calon Presiden yang memiliki pendapat yang berbeda dan mengemukakan di koran. Sehingga hal tersebut, dari sektor ekonomi berubah menjadi wacana politik, sentimen nasionalisme dsbnya.

Segala kerusuhan tersebut dapat mengakibatkan investor asing berpikir panjang. Suatu energi yang tidak sinergi dari pemimpin kita. Satu orang berpikir lebih dalam dan demi nama bangsa dan satu orang lain berpikir dangkal demi popularitas sebuah nama.

PS: Saya mengingat jasa Amien ketika berani bersuara di zaman Soeharto tentang Freeport, tetapi bukan saat ini ketika Pantene saja sudah menjadi produk Thailand dan Telkomsel sudah milik SingTel. Amien seharusnya berteriak keras ketika beliau menjadi Ketua MPR dan Megawati dengan asyiknya melego harta kita.

1 comment:

Baskoro said...

Pak, saya kira dulu Pak Amien ngga bisa banyak berbuat. Karena MPR bukanlah DPR yang mengurusi kegiatan harian, MPR hanya fokus pada sidang2 pleno awal dan akhir..Menurut saya sih Pak.

tapi saya setuju dengan pemikiran nasionalisme anda.