Wednesday, January 04, 2006

My Indonesia: Happy New Year and Innalillah

dedicated for victims of corruptors who suffer or die or dying in hungry - for recent victims in cirebon who passed away - dear late asifah (13) and makhali (6), may the Lord give you a new world with full of happiness and love.

[Jakarta]
Pagi hari, biasa saya mulai dengan membaca koran pagi - speed reading - sekedar untuk mencari headline dari berita di setiap halaman. Pagi itu saya menemukan berita di halaman tengah bagian bawah tentang dua korban meninggal di Cirebon karena busung lapar.

Memang menyedihkan mengawali hari di awal tahun baru dengan berita yang cukup memilukan. Seorang anak berumur balita dan belasan tahun meninggal dengan mengenaskan di negara yang kaya, dengan koruptor-koruptor gemuk yang bebas bergentayangan. Saya membayangkan mereka adalah adik anak bungsuku atau kakak si sulung, menyedihkan saya yang berkecukupan pun tidak dapat membagi sesuap nasi buat mereka. Bagaimana perasaan sang ibu yang mengandung dan menjaganya, menanti kepastian sang Khalik memanggil kekasih kecilnya kepangkuanNya kembali, kekasih kecilNya yang diabaikan sang kaya dan sang penguasa. Bagaimana perasaan adik dan kakaknya melihat saudaranya meregang nyawa dengan sisa tenaga yang tak bersisa.

Kembali ke sebelah timur lagi dan menemui puluhan nyawa meregang tenggelam dan terkubur lumpur tanpa tahu siapa yang menyebabkan kemarahan sang alam, dan mengapa alam membalas ke mereka yang (mungkin) tidak ikut andil menghancurkan dan merusak alam.

Di luar sang takdir kematian yang harus kita yakini, saya menyesalkan kejadian tersebut selalu berulang - mereka bukanlah korban yang pertama dan bukan pula yang terakhir. Jika pemerintah berdiam diri atau kurang gesit mengatasi hal tersebut di atas, termasuk menghukum koruptor dan penggundul hutan, korban akan berjatuhan dan mungkin murka Tuhan akan menghampiri mereka.

Apa hukuman yang pantas untuk sang koruptor --- satu kata, "mati" dan itu dengan proses yang sama ketika korban marasmus meninggal, pelan dan pasti menuju kematian. How about sang penggundul hutan --- satu kata, "mati" dan dengan cara sang korban mati tenggelam bercampur lumpur.

Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, telah meninggal para korban kerakusan manusia di bumi yang kaya di tahun yang baru

No comments: