Thursday, December 07, 2006

[Indonesia] Spirit Yahudi di Indonesia {menjawab persiapan pemerintah mengubah UU perkawinan}

[Tanjung Barat]
Teriring doa yang tulus untuk saudaraku Teh Ninih, Teh Rini dan Aa Gym beserta keluarga. Semoga Allah menjadikan sebuah keluarga yang Sakinah di dunia dan akhirat. Sesungguhnya setiap celaan adalah berkah dan rizki di akhirat, dan pastinya yang mencela tidak lebih baik daripada yang dicela. Tabah lah, sesungguhnya kaum munafik dan kafirin tidak akan senang seseorang melakukan Islam dan sunnah Rasul dengan baik. Sesungguhnya, cukup bagi kita Allah lah pelindung kita dari makar mereka terhadap Islam. Saya meyakini Islam sebagai ajaran yang benar dengan segala aturannya. Tidak tahukah mereka bahwa Allah sangat membenci terhadap orang yang mengambil sebagian dan menolak sebagian lainnya dari ajaran Allah.

Sore ini, aku membaca berita di Islam Online http://www.islamonline.net dan Eramuslim http://www.eramuslim.com tentang tokoh Yahudi AS yang menolak penggunaan Al-Quran dalam pengambilan sumpah seorang anggota Kongres yang muslim. Terbersit di benak saya, seorang menteri atau presiden yang dengan sigap menyikapi suatu masalah dengan cepat dan keliru … tentang perkawinan kedua saudara kita yang halal dan sah. Tentang penetapan aturan untuk mempersulit poligami, atau Dosen IAIN yang dengan lantang seakan menganulir sunah rasul tentang poligami -- bahwa Al Quran tidak pernah menghalalkan poligami. Saya menyamakan perilaku yang dilakukan di Amerika sejatinya sama dengan yang terjadi di Jakarta --- melawan hak manusia melakukan ajaran agamanya. Ya… spirit yahudi ada diantara kita.

Terbersit, begitulah perilaku manusia yang menetapkan aturan manusia di atas aturan Sang Raja Manusia. Mereka merasa lebih mengetahui fitrah dan hak asasi manusia dari pada Sang Pencipta manusia itu sendiri. Suatu perilaku yang sejak dahulu dilakukan oleh Yahudi, ketika di berikan perintah untuk merawat seekor sapi oleh Nabi Saleh a.s. Yahudi menanyakan dengan detail sebuah perintah yang sudah jelas dan mudah, dan akhirnya perintah itupun dilanggar dengan membunuh sapi tsb. Apakah sebagai seorang menteri bahkan presiden berani membuat aturan yang melawan aturan dari Tuhannya, ataukah seorang dosen sudah merasa pintar sehingga menafsirkan Al Quran tidak pernah menghalalkan poligami (Sedangkan Rasul s.a.w., sang Al Quran hidup --- kata Aisyah r.a., melakukannya dan membiarkan sahabat-sahabat melakukannya).

Seharusnya presiden dan menteri memikirkan lebih keras perzinahan atau segala kemaksiatan di bumi yang menjadi tanggung jawab mereka, dan tidak mengurusi aturan yang sudah ditetapkanNya. Karena kelak dikemudian hari, setiap jiwa akan ditanyakan atas sesuatu yang menjadi tanggung jawabnya.

Teh Ninih, yakinlah bahwa janji Allah adalah pasti dan benar adanya. Surga sebagai balasan seorang istri yang ikhlas karena cinta kepada Allah semata adalah cukup dan sangat cukup. Allah, melalui hadis Rasul s.a.w., juga mengancam seorang suami yang berlaku tidak adil.

Aa Gym, maka bersikap adillah niscaya itu jauh lebih baik di sisi Allah.

No comments: