Tuesday, December 05, 2006

[Indonesia] Another Sick Story [tanggapan atas dua berita besar]

[Nirwana]

Hari-hari ini beredar dua berita yang menyangkut publik figur berhubungan dengan wanita. Salah satu tokoh dengan segala "kehormatan" dan "kemulyaan"nya sebagai wakil rakyat dan terlebih dari mantan ketua organisasi kepemudaan Islam, tertangkap melakukan perbuatan nista (untuk standar awam dan agama) yang secara sengaja/tidak tersebar luas ke masyarakat. Yang bersangkutan sudah memiliki seorang istri yang sah. Heboh satu lagi adalah seorang ustadz yang mengawini seorang janda beranak tiga sebagai istri kedua. Sengaja saya tidak menyebut nama, karena selayaknya pemberitaan tidak boleh menyebutkan nama kecuali kelak di persidangan untuk pembuktian, karena kita tetap harus menjaga nama baik seseorang bagaimanapun sesungguhnya.

Saya tidak tertarik dengan detail cerita apa dan siapa atau bagaimananya, saya lebih tertarik dengan reaksi atau respon dari masyarakat atau pemimpin kita.

Organisasi kepemudaan yang bekas pimpinannya mengajukan gugatan ke Kepolisian karena dianggap mencoreng nama baik dari organisasi tersebut!!! Suatu hal yang absurd, tapi jauh lebih baik dibanding Dewan yang "terhormat". Bahkan partai tempat dia bernaungpun masih membelanya dan tetap menjadikannya sebagai anggota dewan. Apapun tingkatan yang dia dan sang penyanyi lakukan, masyarakat seharusnya mengutuk. Ataukah masyarakat kita begitu terbiasa dengan kemaksiatan dan itu adalah hal yang biasa, meskipun jangankan berdua di kamar, mendekati perbuatan tsb saja sudah terlarang.

Berita tersebut pun dibumbui sebagai pertarungan politik di partai tersebut, atau polisi menganggap orang yang menyebarkan sebagai pokok permasalahan dan bukan orang yang menjadi "aktor" dan "aktris" kemaksiatan. Yang secara pelan dan pasti mengecilkan kejadian keji tersebut.

Lain halnya ketika berita kedua, tentang seorang ustadz yang mengawini dengan sah seorang janda beranak tiga. Melakukan dengan halal dan sesuai aturan agama dan pemerintah, dengan akad nikah dan ijab kabul disaksikan oleh orang lain. Kebanyakan orang menuntut dan menghujat perbuatan halal tersebut.

Di dalam Islam, poligami adalah diperbolehkan dan saya menyetujui, karena itu adalah hukum Allah yang Maha Tahu fitrah ciptaannya. Lebih detail tentang Islam dan Poligami bisa dilihat di situs ini. Islam menghalalkan poligami setelah zaman sebelumnya poligami dilakukan dengan tanpa batas, nabi-nabi terdahulu (Nabi Sulaiman a.s. memiliki istri lebih dari seratus orang) ataupun siapa saja bisa memiliki istri berratus-ratus (bahkan sampai sekarang seorang raja di Afrika memiliki istri lebih dari seratus orang). Nabi Muhammad s.a.w setelah sekian tahun hidup monogami dan menduda, atas perintah Allah mengawini delapan perempuan mulia dengan beragam fisik mereka (hanya satu yang gadis). Buat umat Islam, poligami diperbolehkan hanya empat dengan syarat yang berat... Adil. Bahkan ancaman untuk suami yang mencintai lebih salah satu istrinya, di akhirat mendapatkan ancaman yang tegas.

Saya yakin poligami sudah sesuai fitrah kita, begitupun juga sang ustadz di atas. Tetapi saya melihat sebagian rakyat kita lebih mengagungkan monogami dengan segala perselingkuhannya dibanding poligami yang halal. Pria yang berpoligami dengan benar adalah contoh pria bertanggung jawab. Dan saat ini saya belum mampu melakukannya.

Dengan cara berpikir dari masyarakat kita, saya melihat akan terbentuk masyarakat yang sakit ... Permisif terhadap aturan-aturan yang bertentangan dengan agama ... pelacuran, perzinahan dsbnya. Tetapi sangat garang dengan aturan Allah yang Maha Tahu. Saya cukupkan ulasan saya dan hanya kepada Allah saya berlindung dari perilaku buruk, saya cukupkan Allah sebagai pelindung saya.

No comments: