Sunday, April 22, 2007

[Trip to Malta] Another day in alien country

april 14, 2007

perpisahan
april 14, aku meninggalkan keluargaku untuk perjalanan dinas
oki kembali melarangku untuk pergi dengan tangisan
hal yang kembali berulang setiap aku harus melakukan perjalanan dinas
akhirnya, setelah sekitar limabelas menit tidak bisa menenangkannya
aku meninggalkannya dalam keadaan histeris
… maafkan papa sayang

perjalanan yang melelahkan dimulai
dengan Emirate Airlines (EK 349), berangkat jam 8:30 malam (GMT+7) dari Cengkareng
kelelahan pertama ketika sampai di Changi tengah malam harus keluar dari pesawat dan kembali boarding
setelah satu jam, kita berangkat lagi dan kembali mendarat di Kolombo
petugas keamanan harus melakukan pengecekan bawaan di kabin
sehingga hampir satu setengah jam terbangun selama di Kolombo
april 15, sabtu jam 6pagi akhirnya mendarat untuk transit dua jam di dubai

8:30 pagi (GMT+2) perjalanan akan dilanjutkan ke Malta dengan EK 107 melewati Larnaca (Yunani)
kembali pengecekan bagasi dilakukan, sembari petugas melakukan kebersihan
pesawat yang sebelumnya terisi penuh dari Dubai di klas bisnis menjadi kosong
hanya tersisa lima penumpang yang melanjutkan perjalanan ke Malta
beberapa petugas kebersihan terlihat gaya
dengan boot berhak tinggi, jin dan baju kasual dibungkus dengan jaket pengenal
jika mereka di brazil mungkin sudah menjadi aktris telenovella atau kalow di indonesia sudah menggantikan tamara

2:00 siang (GMT+1) akhirnya sampai di malta, sebuah negara yang sangat kecil dibandingkan indonesia dari segala bidang
hanya terdiri dari tiga pulau yang berpenghuni, malta dan gozo (komino, berpenghuni jika bulan-bulan berlayar dan liburan)

dan beberapa pulau batu karang yang tak berpenghuni --- bayangkan dengan 13 ribu atau 17 ribu pulau di indonesia

pelabuhan udara terletak di pulau malta sebelah selatan valletta (ibukota negara)
jauh lebih kecil dari pelabuhan udara cengkareng
sesampai di pelabuhan udara, dua orang sudah menyambut dan mengantar ke urusan imigrasi
setelah mengambil uang di ATM bank of valetta (1 LM sekitar 3 USD atau 2 EU), segera mencari taksi untuk menuju ke intercontinental hotel

sesampainya di sana, air hangat adalah obat mujarab setelah perjalanan jauh seperti ini

Mrhba, ucapan selamat datang diberbagai tempat sebagai penunjuk wilayah. Banyak lagi akar kata bahasa Arab yang digunakan sebagai bahasa Malta, karena memang Malta pernah dikuasai bangsa Arab selama lebih dari 200 tahun.

berita dari rumah, hari ini, oki terima raport dan kembali mendapat juara di tk al azharnya
sedang besoknya dia ikut lomba puisi bahasa inggris di kursusnya dan kembali mendapat juara

hari pertama, equilibrum
setelah melepaskan lelah, aku berjalan mengitari hotel dengan membawa kamera dan jaket
walaupun sudah mulai musim panas, tapi tetap saja dingin buat orang tropis apalagi hembusan angin begitu kuat
hotel intercontinental terletak di St Julian beberapa kilometer dari ibukota malta, valletta
di kelilingi oleh shopping mall dan gentlemen's club (untuk klub hedonis),
di tempat itu terdapat satu warung kebab - donner kebab, yang dimiliki oleh pasangan mesir dan cina muslim
karena rata-rata restoran menyajikan masakan daging babi, kedai kebab ini jadi pilihan yang lebih mantap walaupun cukup murah (sekali makan hanya sekitar 90ribu perak/Lm 3 untuk satu kebab dan minuman)

hari kedua, penjelajahan pertama
dengan bantuan concierge, tur ke beberapa tempat di selatan malta untuk setengah hari perjalanan
pertama kita mengunjungi "limestone heritage" sebuah museum tentang sejarah perjalanan pembuatan bata dari batu
cukup menarik karena "tanah" malta merupakan batuan keras yang digali dan dipotong untuk menjadi bata

kemudian perjalananan dilanjutkan ke blue grotto, sebuah tebing terjal di laut mediterania yang "konon" memiliki pemandangan indah

sayang, cuaca begitu buruknya sehingga kita tidak dapat berlayar untuk melihat dari jarak dekat

selanjutnya kita menuju marsakloxx yang merupakan pelabuhan laut, marsa sendiri berasal dari kosa kata arab
malta bisa membungkus pelabuhan rakyat itu menjadi salah satu tujuan wisata
dengan perahu yang dicat dan dihias dengan warna cerah
setiap hari minggu, pelabuhan tersebut menjadi pasar kaget menjual tidak hanya produk perikananan, bahkan industri atau perkebunan

makin jelas gurat arab di sana-sini dalam kosakata kehidupan sehari-hari maltese yang 99% beragama kristen dan mayoritas adalah katolik

kalimat selamat datang, contohnya mrhba, atau jalan mereka menyebutnya triq, rumah disebutnya dar el, dsbnya
memang disejarah mereka, malta pernah dikuasai pasukan turki selama dua ratus tahunan dan merupakan pijakan untuk berkunjung ke tanah suci yerusalem (al quds) bagi nasrani eropa

sesampai di hotel, perjalanan kembali dilanjutkan dengan angkutan umum alias bis - yang merupakan angkutan utama
sebagian besar adalah bis tua tetapi dengan pengaturan yang baik dan kesadaran penggunanya bis menjadi perjalanan yang menyenangkan

dengan ketepatan waktu dan kenyamanannya,
tarifnya relatif mahal jika dibanding jakarta, untuk jarak dekat adalah Lm 20 cent atau 6ribu perak dan tiket satu hari adalah Lm 1.5 atau 40ribuan

sendirian kujelajahi pantai di sekitar st julian sampai ke msida, yang sebagian besar merupakan bebatuan
di beberapa tempat orang berjemur di atas bebatuan
perjalananan dilanjutkan dengan menumpang bis #62 dari sliema ke valletta
karena hari itu adalah hari minggu, daerah valletta cukup ramai dikunjungi pasangan anak-anak muda dengan berbagai gaya pacaran mereka

tetapi yang lebih mengesankan ketika mengabadikan sunset dari benteng valletta dan menyaksikan matahari terbenam dibalik kota pelabuhan, sekitar jam 6:45

setelah gelap aku kembali pulang ke hotel dengan menumpang bis

hari ketiga, kunjungan ke mdina sendirian
sarapan pagi aku mulai ketemu dengan beberapa orang indonesia
mereka rencana akan mengikuti exkursi dengan sebagian besar tim peserta konferensi ke mdina
aku tidak bisa mengikutinya karena tidak mendaftar sebelumnya

setelah tanya ke pihak hotel, kita akan coba pergi ke mdina dan rabat sendirian dengan bis umum
backpack diisi dengan canon 350d dan nokia pocket plus tripod
dari hotel berangkat ke terminal bis di valletta dan melanjutkan ke mdina
di jalan bertemu dengan seorang ibu dan menceritakan lebih detail tentang daerah rabat, mdina dan sekitarnya

mdina - sebuah bangunan kastil yang cukup terawat
dari puncaknya kita bisa melihat bukit di bawahnya dan sangat cocok untuk pertahanan untuk peperangan pada jaman dahulu (kalow jaman sekarang, pake google earth aja sudah ketauan jeroannya)

menilik namanya, mdina dan rabat merupakan nama dari arab, tetapi di dalamnya tidak terlihat bangunan seperti masjid. tapi yang terlihat adalah katedral dan bangunan untuk rumah dan restoran

setelah melihat kota tua rabat yang hanya terdiri dari beberapa blok, saya melanjutkan perjalanan ke Gill Cliff, yang menurut beberapa orang cukup indah. saya tertarik untuk melihatnya, diperjalanan yang mengagumkan adalah rute bus dan ketepatan kedatangan dari bus itu sendiri. tanpa jalur terpisah seperti busway (karena dibeberapa tempat hanya satu jalur dengan kondisi yang hancur). sesampai di lokasi, ternyata hanya tebing terjal sepanjang 2 kilometeran yang berbatasan dengan laut diketinggian 50 meteran dari laut. indah, walaupun harus menghabiskan waktu cukup lama di perjalanan.

hari keempat - kelima - keenam: konferensi tentang engineering
bertemu dengan 400an orang dari seluruh dunia. a lot of good thing, good people there, but not much story to share.

hari ketujuh: bye bye
kembali ke jakarta dengan emirate, perjalanan kembali ke dunia nyata tempat surga dunia di hati berada. mas zaki, kakak noval dan adik oki menunggu.

No comments: