Thursday, May 03, 2007

harga sebuah sepeda motor (nilai sebuah hati)

tilpon berdering di meja kantorku, tilpon dari rumah. suara dari seberang sana adalah suara yang sangat kukenal tetapi dengan iringan tangis, istriku... antara panik, sedih dan takut, setelah reda akhirnya aku tahu bahwa sepeda motor zaki yang kurang dari dua minggu hilang di halaman rumah setelah dipakainya. aku yakin mereka semua panik karena ada pencuri di halaman (walau saat itu pencuri sudah pergi jauh), sedih karena baru senang-senangnya bertiga dengan motor baru mereka dan takut - mungkin takut disalahkan dan mereka tahu harga sebuah sepeda motor.

respon awalku adalah menenangkan hati istriku dan menanyakan keselamatan anak-anak. kemudian aku ingatkan bahwa kita harus ikhlas terhadap musibah ini tetapi tidak ridha terhadap kelakuan sang pencuri. bahkan itu sebuah teguran buat kita dan mungkin hikmah bahwa anak-anak belum saatnya memiliki motor. zaki, noval dan oki kutelpon satu per satu dengan nada awal sedih atau menangis.

yang pertama mereka dengar bukan amarah atau menyalahkan tetapi memikirkan kondisi mereka dan menyuruh tersenyum ketika papanya sampai rumah. aku yakin mereka sudah siap dan menduga papanya akan marah.

dari awal, tidak ada marah dalam benakku dan aku mensyukurinya tidak ada amarah apalagi setelah mengetahui kejadiannya. bertiga baru selesai main dengan motornya dan pulang untuk menunaikan shalat maghrib. motor ditaruh di halaman dikunci stangnya tanpa dikunci rem. oki tau jam biasa papanya pulang, gerbang depan dibuka lebar. abis itu hujan besar dan semua sibuk dengan aktifitas masing-masing. sedangkan aku kebetulan harus pulang agak terlambat.

setelah sampai di rumah, ku peluk satu per satu. kujelaskan arti ikhlas, hikmah dan tindakan untuk melindungi amanah.

seandainya aku marah, aku tetap kehilangan sebuah motor tetapi aku kehilangan lebih besar lagi nilai tiga buah hati dari matahatiku. aku yakin dikemudian hari mereka akan lebih berani menceritakan fakta tanpa ditakuti perasaan amarah dari papanya. kedekatan dan kepercayaan mereka lebih besar, itulah hikmah yang utama.

No comments: