Friday, February 23, 2007

[opini] choice and consequence

sekarang orangtua banyak memberikan pilihan kepada sang anak dan membiarkan sang anak sebagai sang decision maker. suatu hal yang cukup menggembirakan selama ada batas-batas tertentu dan sekedar memberi tingkat keleluasaan lebih lebar pada aspek yang semakin lebih luas. orang tua harus memperlebar keleluasan dan memperluas aspek bersamaan dengan kedewasaan sang anak.

bahkan anak-anak balita sekarang mampu memilih dan merangkai baju celana yang matching, mungkin lebih bagus dibanding kita dulu. anak-anak yang jauh lebih well informed atas hampir segala hal dibanding era orang tuanya dahulu.

begitu juga ketika akan mencari sekolahan, saya merasakan pendidikan berlandaskan keseimbangan antara agama dan umum, kemandirian dan sosialisasi, kepandaian intelectual dan emotional, atau keseimbangan lainnya. diketerbasan saya, saya melihat pondok pesantren modern merupakan salah satu pendekatannya.

dan sejak kelas 4, saya berusaha menanamkan opsi tambahan untuk bersekolah selain SMP, yaitu pondok pesantren modern yang sekarang menjamur. memasuki kelas 6, mulai diajak untuk melihat beberapa boarding school yang bernuansa non pesantren hingga yang mengedepankan pesantren modern. pemahaman akhirnya terbentuk bahwa ada opsi lain untuk jenjang SMP. sang anakpun juga mulai mencari referensi dari teman-temannya, pernah share vcd temennya tentang sebuah pesantren di bogor.

akhirnya, februari yl dia ingin masuk ke boarding school dan memilih di mana dia punya teman sd, bahkan dia berhasil mengajak teman sekompleks untuk bergabung.

setiap minggu kita sekeluarga masih diperbolehkan menjenguk dan sang anak juga semakin betah. perkembangannya juga menggembirakan dari sisi agama maupun kepemimpinan. pilihan dan konsekuensi sudah dipilih olehnya atas opsi-opsi yang lebih berkembang. walaupun di awal, sang anak tetap menginginkan opsi ketika memasuki jenjang lebih tinggi lagi untuk menentukan pilihan sekolahnya.

No comments: